Denyutjambi.com, JAMBI – Di usia yang baru menginjak 10 tahun, Ar-Shaka Rainan Ransi atau yang akrab disapa Raynan, sudah mengukir jejak luar biasa sebagai drummer cilik berbakat asal Kota Jambi. Tinggal di kawasan Kebun Kopi, Kecamatan Jambi Selatan, Raynan mulai mengenal drum sejak usianya baru 4 tahun, jauh sebelum anak seusianya mahir membaca.
Tidak itu saja, drummer cilik ini pernah turut serta pada Hummer Drum Competition pada Juli 2024 di Jakarta, September 2024 juara 2 kategori A festival drum yamaha music, Oktober 2024 ikut festival drum yamaha music mewakili yamaha music school wilayah jambi di tingkat sumatera yang diadakan di medan.
Awalnya, Raynan hanya menirukan ketukan-ketukan sederhana yang diajarkan sang ayah di rumah. “Waktu itu, kami cuma pakai drum kecil seadanya,” ujar sang ayah, sambil mengenang momen-momen awal Raynan mulai menunjukkan bakat musiknya.
Melihat antusiasme dan kecepatan belajarnya, keluarga memutuskan untuk mengikutkan Raynan ke Yamaha Music School Jambi saat usianya 5 tahun. Tak butuh waktu lama, namanya sempat viral di TikTok saat masih duduk di bangku TK pada tahun 2020–2021.
Dalam video tersebut, Raynan tampil membawakan lagu “Beraksi” milik Kotak Band dengan penuh semangat dan ketukan yang presisi. Videonya ditonton lebih dari 5 juta kali, dan bahkan menarik perhatian langsung dari personel Kotak Band yang turut memberikan komentar dukungan. Tak hanya itu, Kikan, vokalis band Cokelat, juga ikut memuji aksi panggung Raynan.
“Itu momen yang nggak kami sangka-sangka. Awalnya cuma upload iseng waktu Raynan masih TK,” ungkap orang tua Raynan.
Meski dikenal luas sebagai drummer cilik, Raynan ternyata menyimpan impian yang jauh dari panggung musik.
“Aku pengen jadi dokter, tapi kalo soal hobi, aku pengen banget jadi drummer profesional,” ujar Raynan dengan mata berbinar.
Anak kedua dari keluarga kecil yang sederhana ini hidup bersama orang tuanya dan seorang kakak perempuan berusia 12 tahun. Meski tidak berasal dari keluarga musisi, kecintaan Raynan terhadap drum tumbuh begitu alami, seolah sudah menjadi bagian dari dirinya.
Saat ditanya siapa sosok idolanya, Raynan menyebut nama besar yang tidak asing di dunia musik internasional.
“Aku pengen bisa seperti Mike Portnoy,” katanya mantap, menyebut nama drummer legendaris dari Dream Theater yang dikenal dengan teknik rumit dan permainan penuh emosi.
Bagi keluarganya, Raynan bukan sekadar anak berbakat. Ia adalah contoh bahwa bakat yang disemai dengan dukungan dan cinta bisa berkembang luar biasa, bahkan dari rumah sederhana di sudut kota Jambi.
Kini, Raynan terus mengasah kemampuannya di sela-sela sekolah. Tak hanya untuk tampil, tapi juga untuk menyeimbangkan dua dunia: menjadi penyelamat nyawa sebagai dokter, dan menyentuh jiwa lewat dentuman drum.(****/dj/via)