SUNGAIPENUH, denyutjambi.com – Curah hujan yang terus meningkat dalam beberapa waktu terakhir membuat warga Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh merasa khawatir. Hal disebabkan jika nantinya luapan sungai Batang merao akibat dari curah hujan yang terus meningkat, terlebih khusus lagi untuk masyarakat yang bertempat tinggal di bantaran sungai Batang Merao tepatnya di Kecamatan Hamparan Rawang dan Tanah Kampung.
Bukan hanya itu, keresahan warga dengan curah hujan yang tidak menentu tentunya juga mengakibatkan terendamnya areal persawahan milik warga sekitar yang notabenenya adalah para petani sawah karena aktivitas mereka terhenti sementara waktu.
Camat Kecamatan Hamparan Rawang Azwardi mengatakan, pihaknya telah mengusulkan kepada pemerintah setempat untuk pembangunan turap pada Musrenbang tingkat kecamatan. Namun hingga saat ini masih belum di realisasikan.
“Kita dari pihak Kecamatan sudah mengusulkan kepada Pemerintah untuk pembangunan turap yang tujuannya untuk menahan tebing jika terjadi luapan dari Sungai Batang Merao,” kata Azwardi kepada denyutjambi.com.
Bukan hanya itu, kita juga pernah mengusulkan ini kepada Balai Wilayah Sungai untuk pembangunan turap ini. “Kalau untuk pengajuan sudah kita lakukan, kita sekarang masih menunggu dan menunggu apakah ini bisa terealisasi atau tidak,” sebut Azwardi lagi.
Terpisah, Anggota DPRD Kota Sungai Penuh Hutri Randa.S.Sos, MM mengataka, kita melalui Pemerintah Kita Sungai Penuh dan OPD terkait sudah mengingatkan untuk mengantisipasi sejak dini. Hal ini dilakukan juga mengingat kita tidak tahu kapan luapan sungai Batang Merao ini akan terjadi.
“Seharusnya pemerintah dan OPD terkait sudah melakukan antisipasi sedini mungkin. Karena bukan kali ini saja luapan sungai Batang Merao ini terjadi, sudah sering. Terlebih lagi di bantaran Sungai Batang Merao itu terdapat dua kecaman yakni Hamparan Rawang dan Tanah Kampung,” jelas Hutri Randa (5/3/2023)
Meskipun ada tanggapan dari Pemerintah setempat, lanjut Hutri Randa upaya tersebut belum maksimal, karena ini bantaran sungai. Kedepan kita minta ada langkah kongkrit dari Pemerintah Kita Sungai Penuh untuk dilakukan.
“Kalau kita lihat upaya dari Pemerintah bisa dibilang sudah dilakukan hanya saja belum maksimal. Mungkin untuk saat ini yang sangat dibutuhkan adalah alat pendukung yang cocok untuk normalisasi sungai batang merao seperti excavator amphibi yang bisa meminimalisir banjir atau luapan, kalaupun masih menggunakan excavator long hasil nya tidak akan maksimal,” paparnya.
Terkait dengan permasalahan tersebut, salah seorang tokoh masyarakat dari Hamparan Rawang mengatakan bahwa Untuk Mencegah Sungai Batang Merao tidak meluap lagi, maka perlu ada Respon Cepat dari Seluruh Pihak yang terkait, termasuk Pemerintah Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh. Mereka harus bersatu.
“Pemkot dan Pemkab itu harus berkolaborasi dalam mencegah banjir, Seharusnya mereka harus gencar melobi ke Provinsi dan pusat.
“Apabila tidak ada kesepahaman antara kedua Daerah ini maka tidak akan ada solusi untuk Pencegahan banjir di dua daerah ini,” pungkasnya.(***/aza)