Denyutjambi.co, JAMBI – Wakil Ketua II TP-PKK Provinsi Jambi, Hj.Iin Kurniasih, menegaskan komitmen TP PKK untuk memperkuat peranan keluarga dalam meningkatkan perekomomian. Disampaikan beliau pada saat menjadi narasumber kegiatan orientasi pemberdayaan ekonomi keluarga dan sosialisasi materi dan media KIE pemberdayaan ekonomi keluarga akseptor, Selasa (15/3/2022)
Acara tersebut bertempat di hotel Wiltop, yang diihadir langsung oleh Direktur Pemberdayaan Ekonomi Keluarga BKKBN, Ahmad Taufik, S.Kom,M.AP, Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi, Yudi Hendra Musrizal,S.IP,MA. Dengan tema kegiatan tersebut adalah “Pulih Bersama, Ekonomi Kuat, Kesejahteraan Meningkat, Keluarga Indonesia Bebas Stunting”.
Pada kesempatan tersebut Hj.Iin Kurniasih menjelaskan bahwa pada awalnya organisasi PKK diarahkan untuk mendorong kemajuan kaum perempuan agar bisa memainkan peran gandanya secara baik, yakni sebagai pengelola keuangan dalam keluarga serta bisa membantu mencari nafkah dan juga sebagai pelaku pembangunan.
”Bergulirnya reformasi dan semangat otonomi daerah, PKK berubah menjadi sebuah organisasi yang melibatkan kaum perempuan dan keluarga dalam upaya mewujudkan keluarga yang sejahtera karena kesejahteraan keluarga menjadi tujuan utama dari organisasi PKK. Hal ini dikarenakan keluarga merupakan unit terkecil masyarakat yang berpengaruh terhadap kemajuan pembangunan. Dari keluarga yang sejahtera ini, maka akan lahir ketentraman, kemandirian, dan kebahagiaan yang menjadi indikator mewujudkan keluarga berkualitas,”ujar Iin Kurniasih.
Wakil KEtua II TP PKK bahwa BKKBN bersama TP PKK melanjutkan sejak lama bersinergi dalam upaya pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
“Upaya yang dilakukan dalam mendukung pembinaan ketahanan keluarga dilaksanakan untuk mendukung pelaksanaan 8 (delapan) fungsi keluarga yang salah satunya adalah fungsi ekonomi guna memperkuat fungsi ekonomi keluarga, maka perlu dilakukan kegiatan pemberdayaan ekonomi keluarga dengan mengajak seluruh keluarga melakukan kegiatan usaha ekonomi produktif baik secara perorangan maupun kelompok,”lanjutnya.
Ia juga menyampaikan bahwa sinergitas ini diwujudkan melalui integrasi kelompok UP2K (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga) dan kelompok UPPKA (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor) yang mayoritas anggotanya adalah perempuan melalui kegiatan usaha ekonomi produktif yang dilakukan diharapkan mampu menumbuhkan jiwa berwirausaha dan mengajak setiap keluarga untuk memiliki produk.
“Bukan hanya produk biasa tetapi produk yang unik dan kreatif serta menjadi unggulan di Provinsi Jambi, sehingga mampu meningkatkan ekonomi dan pendapatan keluarganya,” jelasnya.
Adapun, Beberapa program TP PKK yang dilakukan sebagai bentuk optimalisasi kegiatan pemberdayaan ekonomi keluarga dilaksanakan dalam bentuk kegiatan diantaranya ; penguatan kelompok usaha peningkatan pendapatan keluarga, pembinaan dan pemanfaatan dana/modal usaha produktif, mengupayakan usaha yang berkelanjutan dengan memanfaatkan bahan baku local dan pembinaan produksi yang baik melalui pendampingan dalam segi kemasan dan pemasaran.
“Disisi lain teknologi kearah digitalisasi saat ini telah merubah gaya hidup baru masyarakat yang tidak bisa dilepaskan dari perangkat yang serba elektronik perkembangan teknologi yang terjadi diharapkan mampu mendorong aktifitas keluarga di bidang ekonomi menjadi lebih produktif,” lanjutnya.
Sementara itu Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi, Yudi Hendra Musrizal,S.IP,MA, menyatakan bahwa Proyek Prioritas Nasional ( Pro-PN ) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ) pada 2022 tahun ini fokus pada pemberdayaan ekonomi keluarga akseptor.
“Dalam upaya peningkatan pemberdayaan keluarga akseptor, tahun ini BKKBN tetapkan pengelolaan kelompok usaha peningkatan pendapatan keluarga akseptor sebagai Pro-PN. Pro-PN tersebut dengan kegiatan orientasi pembelajaran usaha ekonomi keluarga akseptor, fasilitasi usaha ekonomi keluarga akseptor, perbanyak materi dan media KIE pemberdayaan ekonomi keluarga akseptor, dan koordinasi pembangunan program pemberdayaan ekonomi keluarga bersama mitra,” ungkap Yudi.
“Melalui Pro-PN tersebut diharapkan keluarga akseptor KB metode kontrasepsi jangka panjang dapat menjadi penggerak, motivator bagi keluarga akseptor lainnya untuk ikut serta dalam meningkatkan kemandirian ekonomi keluarga. Selain itu, agar keluarga akseptor KB tersebut dapat menjadi motivator peningkatan kesertaan KB,” tambahnya.
Redaksi