Merasa Ditipu Gaji Tak Dibayar Kepala Tukang, Pekerja Proyek APBN Meradang
Tanjabbar, Denyutjambi.com – Proyek pembangunan sekolah dasar dan menengah di kabupaten Tanjab Barat diduga bermasalah. Pasalnya, kontraktor pelaksana PT. Bumi Delta Hatten tipu pekerja hingga puluhan juta.
Miris nasib yang dialami para pekerja bangunan yang mengerjakan proyek sekolah dasar (SD) dikabupaten Tanjab Barat. Pasalnya pasca selesai pekerjaan proyek hingga kini upah kerja (tukang) tidak dibayar oleh pihak kontraktor pelaksana pekerjaan.
Hal itu diungkap tukang, “sampai saat ini upah kami tidak dibayar setidaknya ada 4 orang dari kami yang mengerjakan bangunan SDN 035.” Sabtu (20/07/24).
” Upah yang belum dibayar ada 4 orang, berpariasi angkanya jika ditotal ada 30 juta,” kata Tukang sedih.
Menurutnya juga, perwakilan kontraktor yakni kepala tukang hingga kini tidak dapat dihubungi sementara dia adalah orang yang bertanggung jawab terhadap gaji pekerja di proyek ini.
“Nama kepala tungkang nya Ajir warga Sabak, dan sampai saat ini tidak bisa dihubungi artinya dia mau menipu kami,” timpal pekerja lainnya.
Terpisah kepala SDN 035/V Teluk Sialang, kecamatan Tungkal Ilir Ridwan, membenarkan adanya keluhan pekerja terkait gaji yang tidak dibayar oleh pihak pelaksana pekerjaan.
“Benar pak, kami juga mendapat keluhan para pekerja tersebut dan jumlahnya mencapai 30 jutaan,” ungkap Kepsek.
Saat ditanya apa langkah dan tindakan pihak sekolah setelah mendengar laporan dari para pekerja. Baik terhadap kepala tukang maupun kontraktor pelaksana pekerjaan.
Lebih lanjut menurutnya, pihak sekolah sudah mengupayakan dengan cara menghubungi kepala tukang yang selama ini sering berkomunikasi dengan sekolah.
“Sudah kami kontak kepala tukangnya pak, namun bukan nya memberikan jawaban malah nomor kontak kami di blokirnya,” terangnya saat dikonfirmasi via telepon.
Dari pantauan dilokasi, diketahui pelaksanaan pekerjaan PT. Bumi Delta Hatten melaksanan proyek rehab berat dan sedang sebanyak 15 sekolah Dasar (SD) di kabupaten Tanjab Barat, dari sumber dana APBN 2023-2024.
Sayangnya hingga berita ini diterbitkan pihak pelaksana pekerjaan, konsultan dan kepala tukang belum berhasil dikonfirmasi terkait upaya pekerja yang tidak dibayar hingga puluhan juta. (Tim)