“Seorang bijak’kan memahami, Cinta bukan dicari, Diraih, Cinta pun hadir sendiri –
Kuyakinkan Restu bumi, Bangunkan jiwaku, Basuhi raga kita, Restu Bumi leburkan hati,
Sucikan dari debu dunia” – Dewa 19
JAMBI, denyutjambi.co – Potongan lirik lagu dari Dewa 19 di era 90 an tersebut, mengingatkan kita bahwasanya Bumi dan segala macam isinya jika saling menjaga keseimbangan dan menjaga rasa untuk saling mengisi dan melengkapi akan selalu tercipta keIndahan. Dilakukan dengan skala mikro sekalipun, atmosfernya akan dapat dirasakan secara global.
Tentunya seiring dengan waktu yang seolah “mewajibkan” semua elemen didalamnya untuk terus menerima perkembangan dan dinamika dalam setiap langkah perjalanan aktivitas pertumbuhan dari lintas generasi, kebutuhan dan kepentingan yang tidaklah terbatas dari sebuah keinginan setiap individu ataupun kelompok.
Tidak terkecuali Etalase Ekosistem Indonesia (EEI) yang tumbuh dan berkembang bersama elemen ekosistem skala mikro di tengah hingar bingarnya perkembangan Industri di tengah Kota Jambi yang merupakan pusat segala macam aktivitas di Provinsi Jambi.
Dinamika dan warna tersebut sangat kental dirasakan oleh salah satu lembaga berbasis komunitas yang memilih badan hukum Yayasan dalam menjalankan Visi dan Misi bersama UMKM Lintas Komunitas dan Ekonomi Kreatif lainnya.
| intip halaman utama web https://etalasekopijambi.com/ |
Mendekati 1460 hari (4 tahun) perjalanan Etalase memberikan salahsatu warna dalam dinamika tersebut, keinginan saling mengapresiasi para pihak telah bermetamorfosa di Ekosistem Etalase (komunitas) menjadi Kebutuhan yang sangat mendasar agar keseimbangan yang telah terbangun terus berproses memberikan dampak positif secara berkelanjutan. Yaaa selain berampak terhadap Bumi, tentunya tetap akan berdampak di lingkungan, ekologi, budaya, sosial dan ekonomi dengan pintu masuk kopi sebagai penghantarnya sebagaimana visi EEI.
“Memperkuat integritas budaya dan tatanan perjalanan “KOPI” sebagai jendela lintas komunitas dan ekonomi kreatif untuk saling sharing dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan ekonomi berkelanjutan”.
I Download Formulir disini ya :
SUARA BOEMI hadir untuk saling mengapresiasi dalam konsistensi untuk dapat terus berjalan, ternikmati dan tersuarakan bersama dalam kehangatan secangkir Kopi yang seyogyanya telah menjadi kebutuhan para pihak dalam rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dari tanggal 12 – 21 November 2022 dan terkemas dalam satu momen Suara Boemi – 1460 day Coffee Exploration. Suara Bumi bukanlah konsep terbaik, tapi setidaknya Suara Boemi – 1460 day Coffee Exploration akan menjadi konsep Pertama khususnya di Provinsi Jambi yang dilaksanakan dalam ruang Mikro dengan orientasi Global dan terintegrasi bersama berbagai warna keinginan dan kepentingan para pihak sekaligus kilas balik perjalanan para penggiat komunitas dan ekonomi kreatif sampai dengan hari ini.
CAMPoeng 13
Menyuguhkan produk lintas komunitas dan ekonomi kreatif dengan pintu masuk kopi yang tumbuh dan berkembang di Indonesia khususnya di Provinsi Jambi (Arabika, Robusta, Liberika). Konsep expo dengan prinsip kolektif marketing dan keseimbangan ekosistem terasa kental diberikan sebagai symbol bahwasanya kegiatan ini bukan sekedar pameran biasa. Mulai dari both yang disediakan bukanlah seperti pada umumnya. Saung atau Pondok non permanen dilokasi outdoor yang mempunyai topografi semi perbukitan di mini ekologi akan menyatu dengan beberapa rumah disudut sebuah “kampung” ditengah Kota Jambi tepatnya di RT. 13 Sungai Putri – Danau Sipin yangberada tidak lebih dari 100 meter dari Rumah dinas Walikota Jambi.
13 saung yang tersedia diisi dan dilengkapi dengan sharing informasi terkait apa yang ditampilkan sembari menjual produk (barang dan jasa) bersama komunitasnya. Setiap konten dimasing-masing saung menjadi kesatuan dari rundown kegiatan yang dilaksanakan 12 – 17 November 2022.
Di akhir expo, seluruh peserta (rakyat) 13 Saung bersama pengunjung berhak atas Doorprize “Lingkungan Kita” di konten FUN Games.
FUN GAMES
Badminton adalah salahsatu permainan yang akan melibatkan peserta dari “rakyat” Campoeng 13 dan kedai-kedai Kopi secara umum. Tentunya seiring dilaksanakannya permainan rakyat tradisional terkemas modern bersama lintas komunitas ataupun ekonomi kreatif diantaranya seperti “Lingkungan Kita” dan permainan yang diharapkan terlaksana secara spontan bersama pada tanggal 13 – 16 November 2022.
CERITA RASA
Dalam bentuk Eksebisi (Sangrai & Sruput) bersama 3 jenis kopi (arabika, robusta, liberika) yang sebelumnya terkumpul dalam bentuk greenbean (1460 gram) dengan proses Natural/Wash/Honey dari petani/prosessoryang di shangrai (roasting) bersama para roaster yang hadir di Campoeng13 dan selanjutnya disruput (cupping) bersama. Bukan hanya dari pihak yang kredible dan kompeten di bidangnya, roasting dan cupping juga akan melibatkan ‘”rakyat” Campoeng 13 dan masyarakat umum (pengunjung) sebagai media pembelajaran (workshop).
60 Kg greenbean ready dan sama saat sampel terkirim dari masing-masing kategori yang memiliki Cerita dan Rasa paling digemari akan dipilih dan dilelang ke rakyat ataupun pengunjung pada akhir expo di Campoeng 13.
WORKSHOP
Dilaksanakan pada tanggal 14 – 16 November 2022, paket workshop perjalanan Hulu Hilir Kopi meliputi pengenalan dasar Processing, Roasting, dan Breewing akan dikhususkan (free) kepada 14 orang (seleksi) dari Disabelitas dan Panti Asuhan. Selanjutnya 14 orang sebagai peserta khusus tersebut juga akan terseleksi untuk mengikuti Ngopi Tandang.
Selain peserta khusus, workshop juga membuka peluang (terbatas) dengan tetap tersubsidi dan berdonasi dengan skema Tim (4 orang) sebagai perwakilan komunitas/sekolah/kampus/institusi/lembaga yang dilaksanakan selama 3 hari efektif di 14 – 16 November 2022 seiring dengan Cerita Rasa.
KOMPETENSI
Masih di rangkaian kegiatan Campoeng 13, Suara Boemi – 1460 day Coffee Exploration akan memberikan kesempatan kepada masyarakat yang berprofesi sebagai Processor (Pascapanen), Roaster (Penyangrai) dan Barista (penyeduh) untuk melakukan sertifikasi profesi bersama Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) – Kopi ndonesia yang merupakan LSP terakui dan berlisensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Republik Indonesia.
Kegiatan akan terlaksana sesuai target yang diberikan oleh LSP – Kopi Indonesia untuk para Asesi (sebutan untuk yang akan uji kompetensi, red) yang baru akan melaksanakan uji kompetensi (sertifikasi) atau akan memperpanjang sertifikatnya (RCC).
Naahh jika pelaksanaan dengan syarat dan ketentuan standar dari BNSP melalui LSP – Kopi Indonesia akan di undur dari tanggal yang ditentukan (16 – 18 November) jika peserta dan quota tidak terpenuhi. Naaahh, artinya untuk calon peserta dan para pihak mesti menyiapkan maksimal nih syarat dan ketentuan standarnya ya…
NGOPI TANDANG
Merupakan perjalanan (safari / trip) untuk melihat langsung salahsatu sentra Kopi di Provinsi Jambi dengan turning poin berada bersama dengan Petani dan Processor di Kecamatan Jangkat dan Jangkat Timur, Kabupaten Merangin – Provinsi Jambi.
Dalam perjalanan pergi dan pulang, beberapa lokasi disetiap kabupaten yang dilalui akan menjadi checkpoint untuk beristirahat ngopi dan sharing tentunya di lokasi dimana terpantau keberadaan pelaku hulu dan atau hilir kopi.
Konsep eduwisata dalam nilai kearifan local, budaya, dan wisata alam diharapkan dapat mengiringi Ngopi Tandang yang akan dilaksanakan 19 – 21 November 2022 ini.
PREPARATION and SUPPORT
Melengkapi dari perencanaan Suara Boemi – 1460 day Coffee Exploration tidaklah lepas dari Survey dan Konsolidasi kepada para pihak. Untuk itu, disamping seperangkat pendukung administrasi dan komunikasi, 1 unit kendaraan operasional dengan bernama Suara Boemi tidak luput dari bagian dari media informasi “kampanye” bukan pilpres sekaligus menyerap aspirasi Suara Bumi dalam menempuh tidak kurang dari 1460 Km guna memantapkan Konsolidasi para pihak dan survey sampai dengan Ngopi Tandang.
Rangkaian kegiatan yang semula hanya berskala mikro bersama para sahabat di Ekosistem Etalase, akan tetapi saat ini atmosfer dari Suara Boemi telah terdengar dibeberapa sudut Nusantara. Terbukti selain support dari para pihak dari dalam Provinsi Jambi juga telah terjalin komunikasi dan mulai terkonfirmasi secara langsung bersama para penggiat dan komunitas di Makasar, Bali, Temanggung, Bogor, Jakarta, Tangerang, Lampung, Palembang, Sumatera Barat.(Jhe/***)