KUALATUNGKAL, Denyutjambi.com – Hampir sebulan pasca mutasinya dokter spesialis Hemodialisa (HD) dari RSUD Daud Arif Kuala Tungkal ke RSUD Surya Khairuddin Merlung. Hingga saat ini RSUD Daud Arif tak kunjung jua mendapatkan penggantinya.
Sahala, Dirut RSUD Daud Arif, sebelumnya sempat berkoar-koar akan mendapatkan penggantinya secepat mungkin, serta permasalahan dokter pengganti ini bisa diatasinya. Namun fakta yang terjadi di lapangan, hingga kini baik untuk dokter spesialis penyakit dalam, spesialis Hemodialisa (HD). Maupun spesialis Pediatri anak, tak kunjung jua didapatkan. Ironinya lagi, penanganan pasien cuci darah di RSUD Daud Arif Kuala Tungkal terpaksa dirujuk ke Jambi.
Bahkan Komisi II DPRD Tanjab Barat telah melayangkan surat rekomendasi. Baik itu ke Pemerintah Daerah Tanjab Barat, melalui Bupati Tanjab Barat, Direktur RSUD, Dewan Pengawas dan Manajemen RSUD Daud Arif. Hal ini terkait permasalahan yang terjadi.
Salah satu item dari rekomendasi dari Komisi II DPRD Tanjab Barat untuk pemerintah daerah adalah segera melakukan evaluasi mutasinya ASN dokter spesialis Hemodialisa. Sehingga mutasi yang dilakukan memang sesuai kebutuhan. Baik dengan mempertimbangkan sarana dan prasarana yang ada. Serta bertanggung jawab atas hilangnya pelayanan cuci darah di RSUD Daud Arif, yang hingga saat ini terpaksa harus di rujuk k Jambi.
Menyikapi rekomendasi ini, Bupati Tanjab Barat, H Anwar Sadat saat dikonfirmasi langsung usai Paripurna di DPRD. Mengaku telah menerima rekomendasi ini dari Komisi II. Pihaknya telah melemparkan masalah ini ke Inspektorat dan pihak Inspektorat lah yang nantinya akan menyampaikannya secara langsung.
“Biar nanti disampaikan Inspektorat. Supaya clear dan tepat. Karena saya tidak mengetahui secara persis mengetahui,” ungkap bupati (91/07/24).
Sementara saat disinggung apakah daerah sudah mendapatkan dokter pengganti. Serta apa tanggapan terhadap kinerja dewas. Anwar Sadat juga melimpahkannya ke Inspektorat semua.
“Semuanya, karena APIP pengawasan internal pemerintah . Karena payah betul jawabannya dan saya takut salah jawabnya,” pungkas Bupati seraya berlalu
Namun saat akan dikonfirmasi dengan Sahala, usai mengikuti paripurna, dirinya belum bisa memberikan statement. Karena buru buru beranjak dengan alasan masih ada kegiatan lainnya.
Begitu halnya, Inspektur Tanjab Barat, Encep Zarkasih. Hingga berita ini diterbitkan belum bisa dikonfirmasi. (*)