JAMBI, denyutjambi.com – Itulah yang dikatakan oleh Syafriandi (58 tahun) kepada denyutjambi.com (31/03/2023) pada 9 ramadhan 1444 H.
Dengan segala keterbatasan, Syafriandi pria kelahiran Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu pada 58 tahun yang lalu ini sudah memantapkan niat dan meyakini diri insyaallah sampai ke Baitullah untuk menunaikan ibadah Haji pada tahun ini dengan menggunakan motor roda 3 yang sudah setia menemani setiap perjalannya. Dirinya melakukan perjalan ini hanya seorang diri. Perjalan yang dilakukan oleh beliau adalah pada awal Ramadhan 1444 H, yang diawali dengan sahur bersama keluarga.
“Ini adalah perjuangan hidayah saya mas. Saya masih diberikan kesempatan untuk hidup dari penyakit yang pernah saya derita dan menyebabkan saya tidak memiliki anggota tubuh kurang lengkap (disabilitas, red). Berkat dukungan dari keluarga dan niat saya untuk kehidupan yang lebih baik serta kesehatan anak perempuan saya yang sedang sakit, insyaallah saya yakin saya bisa sampai ke rumah Allah SWT di Baitullah,” sebut Syafriandi.
Dengan sedikit berlinang airmata, Syafriandi mengatakan, saya sebagai mahkluk ciptaan Allah SWT sudsh sewajarnya kita mengikuti proses jalan kehidupan yang sudah ditentukan oleh sang pencipta. Sekarang bagaimana kita sebagai umatnya untuk menjalaninya.
“Kalau dibilang beresiko, tentu ini pasti ada resikonya mas. Namun saya yakin, insyaallah sampai ke Baitullah. Berangkat haji melalui jalur ini tentunya berbeda dengan ongkos yang lainnya. Dengan resiko yang sangat tinggi, tapi setinggi apapun, jika kita menjalaninya dengan niatan hajat untuk perjuangan hidayah itulah yang meyakinkan saya untuk berangkat menunaikan ibadah haji dengan menggunakan jalur ini. Mungkin ini sudah jalannya mas. Alhamdulillah banyak orang baik yang sudah menawarkan kebaikkannya sama saya. Namun dengan berat hati saya menolak, dan saya yakin dengan perjuangan hidayah yang saya lakukan ini insyaallah sampai ke Baitullah. Saya hanya minta do’anya …amin,” sebut Syafriandi lagi.
Bukan hanya itu, ayah lima anak ini juga mengatakan, keberangkatan saya ke Baitullah ini lillahi ta’ala adalah hajat daripada diri saya sendiri untuk keluarga, anak saya yang sedang sakit serta untuk saya sendiri. “Ini adalah hajat daripada diri saya sendiri. Karena Allah SWT sudah memberikan kesembuhan atas sakit saya (kanker, red). Selain itu insyaallah sampai disana, saya akan bermunajat kepada Allah SWT agar memberikan kesembuhan pada anak saya yang sedang sakit, permudahkan yang sulit, dekatkan yang jauh, dan masih banyak lagi yang lainnya. Selain itu, perjuangan dan perjalanan hidayah yang saya lakukan ini bukan hanya untuk mengejar kehidupan di dunia saja, namun tujuannya adalah untuk kehidupan di akhirat kelak. Kita tidak tahu batasan umur kita berapa, tugas kita sebagai umat muslim hanya menjalankan kewajiban apa yang sudah diperintahkan oleh Allah SWT,” pungkasnya.(***/ist)